Sosiolinguistik Islam: Bahasa, Agama, dan Pembentukan Karakter

Hadirman

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

e-mail: hadirman@iain-manado.ac.id

Studi bahasa dalam kaitannya dengan agama semakin menarik perhatian dalam sosiolinguistik, khususnya dalam konteks Islam. Sosiolinguistik Islam mengkaji bagaimana agama berfungsi sebagai pandangan dunia yang menentukan komunikasi, interaksi sosial, dan identitas dalam komunitas Muslim (Bhatt, Barnawi, & Ahmad, 2025). Dengan memahami bagaimana bahasa mencerminkan etika dan nilai-nilai Islam, para pendidik dan peneliti dapat mengembangkan strategi untuk menumbuhkan karakter moral, sosial, dan religius di kalangan siswa.

Bahasa dalam konteks Islam bukan sekadar media untuk menyampaikan informasi, tetapi juga sarana untuk sosialisasi dan pengajaran etika. Alsaawi (2022) menyoroti bahwa interaksi antara Islam dan berbagai bahasa—seperti bahasa Arab dan Inggris—mencerminkan norma-norma agama dan budaya yang lebih mendalam, yang memungkinkan umat beragama untuk mengartikulasikan identitas dan rasa memiliki. Senada dengan itu, Susanto (2006) menunjukkan bahwa dalam organisasi-organisasi Islam, penggunaan bahasa dipandu oleh etika keagamaan, yang menjaga kohesi sosial dan menumbuhkan pemahaman spiritual.

Variasi sosiolinguistik selanjutnya memainkan peran krusial dalam wacana keagamaan. Al-Mubarak (2016) menunjukkan bahwa dialek-dialek Arab daerah membawa penanda sosiolinguistik yang mencerminkan praktik-praktik lokal dan nuansa budaya. Haeri (2000) menekankan dimensi ideologis sosiolinguistik bahasa Arab, yang menunjukkan bahwa penggunaan bahasa menyampaikan nilai-nilai sosial dan norma-norma keagamaan yang mendasarinya. Lebih lanjut, Jassem (2013) mengeksplorasi “Bahasa Inggris Islam” sebagai sebuah register yang digunakan oleh para cendekiawan Muslim untuk menegosiasikan makna dan mengomunikasikan konsep-konsep keagamaan lintas batas budaya dan bahasa.

Wawasan-wawasan ini memiliki aplikasi langsung dalam pendidikan, khususnya dalam pendidikan karakter dan agama. Memahami bagaimana siswa melakukan alih kode atau memvariasikan tutur kata mereka dalam wacana keagamaan dapat memandu guru dalam menyusun kurikulum yang memperkuat religiusitas, toleransi, dan perilaku etis (Aditya, Rafli, & Amrulloh, 2025; Fakhrurrozi & Nasrulloh, 2025). Misalnya, pengajaran bahasa Arab atau bahasa Inggris Islam dengan cara yang menekankan kesadaran sosiolinguistik dan etika dapat menumbuhkan generasi yang mampu mengekspresikan keyakinan mereka secara bijaksana, menghormati keberagaman, dan terlibat secara konstruktif dalam masyarakat.

Selain itu, studi tentang interogasi hadis dan dialog Al-Qur’an (el-Sa’adany, 2010; Fakhrurrozi & Nasrulloh, 2025) menggambarkan bagaimana fitur linguistik yang bernuansa membawa makna moral dan spiritual. Dengan menganalisis fitur-fitur ini, para pendidik dapat mengintegrasikan pengetahuan sosiolinguistik praktis ke dalam pedagogi Islam, yang meningkatkan pemahaman siswa tentang bahasa dan etika keagamaan.

Sosiolinguistik Islam menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk mengeksplorasi interaksi antara bahasa, agama, dan pembentukan karakter. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan instrumen kunci dalam menyampaikan nilai-nilai etika, membentuk identitas keagamaan, dan memelihara kohesi sosial. Dengan memanfaatkan wawasan dari sosiolinguistik Islam, para pendidik, peneliti, dan pembuat kebijakan dapat merancang program yang tidak hanya mengembangkan kompetensi linguistik tetapi juga menanamkan landasan moral dan agama yang kuat pada siswa.

Referensi

Bhatt, I., Barnawi, O. Z., & Ahmad, R. (2025). Exploring a Sociolinguistics of Islam. Applied Linguistics, amaf043

Alsaawi, A. (2022). The use of language and religion from a sociolinguistic perspective. Journal of Asian Pacific Communication32(2), 236-253.

SUSANTO, D. (2006). Code-switching in Islamic religious discourse: a sociolinguistic approach.

Al-Mubarak, G. (2016). An Investigation of Sociolinguistic Variation in Al-ʼAḥsāʼ Arabic (Doctoral dissertation, SOAS, University of London).

Haeri, N. (2000). Form and ideology: Arabic sociolinguistics and beyond. Annual review of anthropology29(1), 61-87.

Jassem, Z. A. (2013). The sociolinguistic status of Islamic English: A register approach. International Journal of English Language Teaching and Translation4.

Aditya, V., Rafli, Z., Amrulloh, M. A., & Erlina, E. (2025). Arabic Language and Cultural Identity: A Systematic Review of Sociolinguistic Literature. Ta’limi| Journal of Arabic Education and Arabic Studies4(2), 283-306.

Fakhrurrozi, F., Nasrulloh, N., Syuhadak, S., & Munawaroh, A. (2025). Sociolinguistic analysis of the dialogue between Prophet Ibrahim and his father: Speech acts and speaker variation in the Qur’an. Journal of Language Education, Linguistics, and Culture5(1), 61-71.

el-Sa’adany, K. (2010). Function of interrogations in the Hadith: a sociolinguistic study.

Suleiman, Y. (Ed.). (1994). Arabic sociolinguistics: Issues & perspectives. Psychology Press.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top